Mata pelajaran
matematika mempunyai peran yang sangat penting bagi setiap siswa ataupun
dalam kehidupan sehari-hari, bahkan matematika bisa dikatakan sebagai
jantungnya setiap ilmu, yang sangat besar manfaatnya terutama dalam ilmu
sains dan teknologi. Namun demikian masih banyak orang atau siswa
beranggapan bahwa mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang
sulit. Bahkan sampai detik inipun, walaupun sudah di jaman Era
Globalisasi sebagian dari siswa menganggap “matematika dianggap sebagai momok”,
yang menegangkan, bahkan kalau bisa menghindar dari matematika. Apalagi
kalau penampilan dari gurunya agak sedikit menyeramkan, mungkin siswa
sudah merasa berdebar – debar jantungnya. Sementara itu kita tidak boleh
hanya menilai atau memandang dari penampilan gurunya, tetapi kita harus
melihat bagaimana cara guru tersebut menjelaskan materi matematika,
apakah bisa kita fahami atau justru malah semakin kabur.
Sebagian khalayak juga menganggap bahwa
matematika itu salah satu mata pelajaran yang sulit. Jika seseorang
awalnya sudah menganggap matematika itu sulit, maka jelas akan
mempengaruhi penguasaan didalam mempelajari matematika, karena
sebelumnya sudah ada rasa was-was, takut, dan pasrah. Melihat kondisi
demikian, maka ini merupakan tugas berat atau tantangan bagi para bapak /
ibu guru khususnya yang mengajar matematika, bagaimana kita bisa
meyakinkan pada mereka bahwa matematika itu sebenarnya bukan mata
pelajaran yang sulit, dan juga bukan menjadi momok, justru kalau siswa
mau belajar dengan sungguh-sungguh matematika akan menjadi mata
pelajaran yang menarik bagi kita. Karena disitu kita diuji untuk bisa
memecahkan masalah yang ada pada setiap problema di dalam matematika.
Kalau kita bisa memecahkan setiap permasalahan yang ada di dalam
matematika, itu merupakan suatu kepuasan tersendiri bagi kita. Oleh
karena itu, didalam mempelajari matematika dibutuhkan banyak latihan
soal-soal, kesabaran, dan keuletan , jangan hanya menggantungkan tugas
yang diberikan oleh bapak / ibu guru. Karena dengan mengerjakan banyak
soal matematika akan melatih otak kita untuk memecahkan permasalahan
yang ada didalam matematika. Dan juga kita akan mengetahui
kharakteristik dari soal tersebut sehingga kita akan lebih mudah untuk
menyelesaikan soa-soal matematik a tersebut.
Disamping itu hal yang sangat penting
didalam mempelajari matematika, kita harus mengetahui inti dari
permasalahan yang ada di soal tersebut dan menerapakan rumus mana yang
sesuai dengan permasalahan yang ada didalam soal tersebut. Selain itu
kita harus mempunyai suatu cara atau metode didalam memahami setiap
pokok bahasan yang ada di matematika. Karena matematika bukan suatu
pelajaran yang sifatnya hafalan tetapi dalam matematika banyak sekali
dijumpai materi yang bersifat abstrak.
Bagaimana menumbuhkan motivasi dan minat
siswa terhadap matematika, agar matematika tidak lagi dianggap sebagai
momok ?. Dari pertanyaan tersebut dapat kita ketahui banyak sekali
faktor yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran matematika, agar
matematika itu tidak lagi dianggap sebagai momok oleh siswa kita. Untuk
menarik minat dan motivasi siswa didalam mempelajari matematika, faktor pertama adalah pembelajaran matematika di sekolah sebaiknya di upayakan ” PAIKEM ” yaitu Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif dan Menyenangkan. Selain itu faktor kedua adalah pendekatan atau metode
yang digunakan seharusnya disesuakan dengan pokok bahasan yang akan
diajarkan, jangan terlalu sering menggunakan metode ceramah. Karena di
dalam proses pembelajaran matematika di sekolah- sekolah masih banyak
sering kita jumpai proses pembelajaran yang banyak didominasi oleh guru,
sehingga siswa hanya pasif pada waktu proses pembelajaran. Sehingga
kalau metode seperti ini masih sering digunakan maka rasanya sulit untuk
memotivasi dan membangkitkan minat siswa didalam mempelajari materi
matematika. Karena siswa hanya berfungsi sebagai pendengar saja. Maka
dari Kreativitas dan inovasi dari guru sangat mutlak
diperlukan didalam proses pembelajaran matematika. Apalagi sekarang
banyak sekali metode pembelajaran inovatif yang bisa kita pilih untuk
menjelaskan salah satu pokok bahasan yang ada didalam materi
matematika. Faktor ketiga kita sebagai guru jangan hanya mengejar target kurikulum
yang harus disampaikan tetapi juga harus memikirkan apakah materi yang
sudah kita jelaskan itu bisa difahami betul-betul oleh siswa kita atau
belum. Faktor keempat adalah tata bahasa yang kita kita gunakan dalam penyusunan materi harus jelas , ringkas, dan padat, sehingga siswa tidak bingung didalam memahami materi tersebut. Faktor kelima jangan lupa pada waktu kita menjelaskan suatu materi atau contoh soal mengajak siswa untuk berpartisipasi secara aktif sehingga mereka berusaha untuk mengerti atau memahami dari materi yang kita ajarkan.
Dari uraian diatas semoga kita sebagai
guru bisa mempunyai gambaran yang jelas bagaimana untuk memotivasi dan
membangkitkan minat siswa didalam pembelajaran matematika, sehingga
untuk kedepannya mudah-mudahan matematika tidak lagi menjadi momok bagi
siswa kita, tetapi menjadi pelajaran yang indah dan menarik bagi siswa.
Amiin.
Sumber : Oleh : Indriati Sukorini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar